Kelompok KKN 42 UTM Merevitalisasi IoT Alat Penyiraman Otomatis di Wisata Bukit Kehi
Pamekasan - Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 42 dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) telah melaksanakan sebuah proyek inovatif untuk merevitalisasi dan mengembangkan alat penyiraman otomatis menggunakan Internet of Things (IoT) di Bukit Kehi. Proyek ini bertujuan untuk membantu masyarakat setempat dalam mengelola dan memelihara keindahan Bukit Kehi dengan lebih efisien dan berkelanjutan. Dengan menggabungkan teknologi IoT dan kemampuan penyiraman yang tepat, kelompok KKN ini berupaya menciptakan sistem yang hemat air dan mudah dioperasikan.
Proses pengerjaan proyek ini tidaklah mudah. Tim KKN 42 UTM menghadapi beberapa tantangan teknis yang kompleks dalam mengembangkan alat penyiraman otomatis berbasis IoT. Salah satu tantangan utama adalah menyusun sistem yang dapat memantau kelembaban tanah secara akurat dan memberikan air dengan jumlah yang tepat sesuai kebutuhan tanaman. Mereka juga harus mengatasi masalah konektivitas jaringan di lokasi terpencil seperti Bukit Kehi agar alat penyiraman dapat berfungsi dengan baik. Selain itu, pemilihan dan penggunaan bahan yang ramah lingkungan juga menjadi pertimbangan penting dalam proses pembuatan alat ini.
Zaenal, salah satu anggota kelompok KKN, memberikan komentar mengenai kerumitan proses pengerjaan proyek ini. Menurutnya, mengimplementasikan teknologi IoT dalam alat penyiraman otomatis memerlukan pemahaman mendalam tentang konsep jaringan, sensor, dan pengolahan data. Proses perakitan dan pengkodean perangkat juga memerlukan ketelitian yang tinggi. Selain itu, Zaenal juga menyoroti tantangan logistik dalam membawa peralatan dan bahan yang diperlukan ke lokasi yang sulit diakses seperti Bukit Kehi. Namun, Zaenal menyatakan bahwa meskipun prosesnya rumit, hasil yang dihasilkan sangat memuaskan. Keberhasilan dalam mengembangkan alat penyiraman otomatis yang hemat air dan efisien membawa manfaat besar bagi masyarakat di Bukit Kehi dan memotivasi mereka untuk berkontribusi lebih dalam pelestarian lingkungan.
Kolaborasi inovatif antara kelompok KKN 42 UTM dalam merevitalisasi alat penyiraman otomatis berbasis IoT di Bukit Kehi menunjukkan pentingnya peran mahasiswa dalam membawa solusi teknologi yang berdampak positif bagi masyarakat. Meskipun proses pengerjaan proyek ini cukup rumit, keberhasilannya memberikan manfaat yang nyata bagi lingkungan dan masyarakat setempat. Selain itu, proyek ini juga memberikan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan teknis dan kreativitas mereka dalam menghadapi tantangan nyata. Semoga kolaborasi semacam ini terus berlanjut dan mendorong terciptanya inovasi-inovasi lain yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin